PEMBINAAN MASYARAKAT
TENTANG PENTINGNYA PAUD
PENGANTAR
Masa depan suatu bangsa ada pada sumber daya manuisanya yang berkualitas sehingga apabila suatu bangsa menginginkan kemajuan maka sumber daya manusia yang dimiliki harus dibina sedini mungkin. Sejak anak lahir harus sudah diasuh dan dibimbing agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai apa yang diinginkan dikemudian hari. Kecerdasan anak pada usia 0–6 tahun berkembang cepat sehingga perlu diberi stimultan yang tepat agar hasilnya juga optimal. Sehingga melalui pendidikan PAUD lah anak–anak usia 0–6 tahun mendapat pembinaan watak dan karakter.
Menurut penelitian di negara maju bahwa anak usia 0 – 8 tahun sangat menentukan mutu hasil belajar dan kemampuan belajar anak di SD, SMP, dan perjalanan hidup seseorang selanjutnya (Sudjud,1998:1). Terlihat di Indonesia banyak anak yang mengulang di kelas–kelas awal SD, ini disebabkan karena kurang kesiapan anak masuk sekolah akibat kurangnya pembinaan anak ketika usia 0–6 tahun atau prasekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangatlah penting karena periode emas tumbuh kembang anak pada usia 0–6 tahun.
Tetapi realita yang ada masih banyak anak yang belum mendapat layanan pendidikan anak usia dini karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Masyarakat baru memprioritaskan sandang dan pangan, karena berbagai penderitaan yang mereka hadapi sebagian akibat keadaan ekonomi. Maka apabila mereka disuruh memilih mereka tidak akan mau mensekolahkan anaknya ke PAUD tetapi langsung ke SD sebab mereka tidak sanggup membiayai pendidikan anak usia dini. Mereka menganggap pendidikan anak usia dini tidak terlalu mendesak. Sehingga mereka tidak perlu mensekolahkan anaknya di PAUD. Padahal semua anggapan itu keliru, justru pendidikan anak usia dini membantu mengembangkan potensi anak dan membantu kesiapan anak untuk menghadapi masa depan.
Untuk itu perlu adanya suatu pembinaan pada masyarakat tentang pentingnya PAUD, agar mereka mengerti bahwa PAUD itu membantu perkembangan anak agar optimal. Sehingga masyarakat perlu mengerti apa peranan pendidikan anak usia dini?dan apa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan anak usia dini?dengan cara apa pembinaan pada masyarakat tentang pendidikan anak usia dini?.
A. PERANAN PAUD
Menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14
menyatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun melalui pemberian rangsang pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sehinga PAUD itu memiliki peranan yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia, memberikan kesiapan anak untuk pendidikan lebih lanjut
.Karena pembentukan kecerdasan dimulai dari usia 0-6 tahun maka perlu dibimbing dan dibina agar dalam perkembangannya itu berkembang dengan baik, tidak kearah yang tidak baik. Jika anak dibimbing sejak dini maka nantinya anak tersebut memiliki kesiapan untuk pendidikan lebih lanjut, anak yang tertinggal di SD semakin berkurang. Dengan begitu memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memajukan bangsa.
PAUD juga memiliki beberapa tujuan yaitu memfasilitasi 4 hal yakni
memfasilitasi perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan perkembangan motorik (Sudjud,1998:5). PAUD itu dilaksanakan agar semua anak usia dini memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga potensi yang dimiliki tidak disia – siakan tetapi dikembangkan.
B. PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.
Partisipasi masyarakat dalam pendidikan anak usia dini sangat
penting. Karena partisipasi masyarakat dapat mensukseskan PAUD. Terutama keluarga atau orang tua karena merupakan penanggungjawab utama dalam optimalisasi tumbuh kembang anak. Orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak, agar ketika anak marah dapat secara tepat dengan cara yang wajar, tidak memaki. Jika perlu ketika anak marah bisa diberi sebuah kertas dan pensil agar anak menuangkan marahnya dalam sebuah karya.
Anak di usia dini lebih mudah diberi contoh daripada dinasihati sehingga perlu melibatkan keluarga dan masyarakat. Untuk itu orang tuapun dituntut mengembangkan potensi diri, dengan menambah pengetahuan, sehingga bisa jadi pusat informasi bagi anaknya.
Selain partisipasi masyarakat partisipasi pemerintah daerah juga sangat
diperlukan untuk memperluas jangkau pelayanan PAUD, sebagai penyandang dana, sebagai motivator. Dengan demikian berhasilnya PAUD bukan hanya peran guru PAUD sendiri tetapi juga masyarakat, pemerintah dan yang terpenting adalah keluarga. Karena orang yang paling dekat dengan anak adalah orang tua, maka orang yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak adalah orang tua. Masyarakatpun juga bisa mempengaruhi kepribadian anak.
C. PEMBINAAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PAUD
Untuk mengatasi permasalahan yang ada perlu adanya suatu
pembinaan pada masyarakat. Masyarakat perlu diberi pengertian bahwa dalam pendidikan anak usia dini tidak menitik beratkan pada suatu kompetensi,tetapi pada pola asuh,stimulus dan pengawasan gizi serta nutrisi. Anak–anak akan diajarkan melalui bermain yang terarah,jadi tidak hanya sekedar bermain tetapi bermain yang bisa memicu perkembangan otaknya. Sebab saat bermain otak anak dalam keadaan tenang,akibatnya akan mempermudah pendidikan bisa masuk dan tertanam (Hasrudin,2011). Selain itu dengan bermain anak bisa mengembangkan potensi yang luar biasa:
“Vygotsky believed that during play, children are free to experiment, attempt, and try out possibilities, enabling them to reach above and beyond their usual level of abilities. Play offers children opportunities to master their environment. When children play, they are in command; they use their imagination and power of choice to determine the conditions of play. In an environment where children are allowed to discover independently, at their own pace and in their own unique way, they are more likely to become enthusiastic, inquisitive learners” (Dorrell, 2000: 84).
Masyarakat juga perlu tahu bahwa melalui bermain bisa menanamkan budi pekerti pada anak usia dini. Itu akan lebih mudah dalam penanaman budi pekerti tersebut karena anak akan cepat menerima dan akan selau diingat, sebab pengalaman belajar awal tidak akan pernah bisa diganti oleh pengalaman berikutnya, sehingga akan terus melekat dikepala anak–anak tersebut. Karena anak usia 0–6 tahun itu sangat peka, jadi apa yang dterima, itulah yang akan selalu diingat dan yang dia tahu. Sehingga dalam memberikan pengajaran terhadap anak–anak harus hati– hati dan yang benar agar nantinya mereka bisa bersikap baik dan benar.
Dan memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa perkembangan
anak pada usia 0–6 sangat cepat, dan periode emas dalam tumbuh kembang anak hanya terjadi sekali dalam kehidupan manusia yang dimulai sejak lahir sampai usia 6 tahun. Sosialisasi pada masyarakat bisa melalui organisai PKK.
Dengan begitu masyarakat akan sadar bahwa pendidikan anak usia
dini itu sangat penting untuk masa depan terutama masa depan bangsanya karena masa depan bangsa ada pada generasi mudanya, jika generasi mudanya berkualitas nantinya juga bangsanya akan maju.
PENUTUP
PAUD memiliki peranan dalam mengembangkan sumber daya manusia agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memajukan bangsa. Serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak terutama kecerdasan anak.
Dalam pengembangan PAUD, Partisipasi masyarakat juga sangatlah penting. Karena tanpa peran masyarakat dalam pengembangan PAUD tidak bisa berjalan dengan baik. Selain masyarakat pemerintahpun juga sangat berperan. Memang berhasilnya PAUD tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Umberto. 2001. Masalah,Tantangan dan Peluang. Jakarta: CV.
Wirakarsa.
Sihombing, Umberto. 2000. Manajemen Strategi. Jakarta: PD. Mahkota.
Sudjud, Aswarni.1998. Permasalhan dan Alternative Solusinya Di Lembaga
Prasekolah. Yogyakarta.
Hasiyati. ”Penanaman Budi Pekerti pada Pendidikan Anak Usia Dini Melalui
Kelompok Bermain”. Buletin Widyaswara, hal. 9 – 14.
Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah & Pemuda Departemen
Pendidikan Nasional.2004. “Libatkan Peran Aktif Masyarakat dalam
Program PADU”. Jurnal Warta Plus, 32, 3, hal. 8 -10.
Hasrudin. 2011. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Dari http://skb-
palopo.org/index.php/2011/03/16/pentingnya-pendidikan-anak-uisa-dini/,
diakses pada tanggal 5 Mei 2011 jam 13.00 WIB.
Hidayat, Dylmoon.,& Murdanu.1997. ”Pendidikan Orang Tua dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Cakrawala Pendidikan, 3, XVI, Hal. 83-
92.
Dorrell, Angie.2000. ”All They Do Is Play?Play In Preschool”. Early
Childhood Education, hal 84.
1 komentar:
Akhirnya sekarang saya menjadi tahu tentang pentingnya pendidikan anak usia dini
Posting Komentar